Kini giliranku…
Ini kakiku, kaki penuh luka…
Luka karena sepakbola…
Luka karena main bersama…
Ini kakiku, kaki penuh debu…
Debu karena langkah ragu…
Debu karena hati yang beku..
Debu karena pikiran yang kaku….
Ini adalah kakiki…kaki yang linu..
Linu karena mengejar-Mu
Linu karena mengikuti-Mu
Linu karena mencari-Mu
Tarik kakiku…
Luruskan kakiku…
Lembut sentuh kakiku…
Dingin air di kakiku…
Mengapa Kau cuci kakiku?
Mengapa Kau sentuh lembut kakiku?
Kau mau pergi kah…??
Kau akan hilang kah…??
Kau akan meninggalkanku..
Sendiri lagi….
Tapi apa peninggalanMu??
Apa yang berarti bagiku??
Kau tertunduk…
Melihat lekat kakiku….
Kaki yang kusam tak berdaya…
Kau diam…tak berkata
Kau diam…tak bertanya
Kau cium kakiku…
Dan aku terdiam…..
Sebuah bayang dalam
perjamuan
Bayang yang sulit
kuungkapkan….
Ambrosius Lolong
21 Juni 2012
Tugu Wacana-Soverdi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar