Minggu, 10 Maret 2013

Wahyu kepada para nabi



Para Nabi sebagai Penerima Pewahyuan Ilahi, Sabda Ilahi

Salah satu karakteristik nabi dalam tradisi Israel adalah para nabi bertindak sebagai penerima pesan dari Allah. Nabi menjadi jembatan antara Allah dengan bangsa Israel. Di sini, nabi mendapatkan pewahyuan dari Allah. Pewahyuan itu sendiri lebih dari sekadar penglihatan semata. Pewahyuan lebih umum dan kompleks karena memiliki cara tertentu. Sebagai penerima sabda Ilahi, para nabi tidak berkata atas nama dirinya sendiri. Mereka berkata atas nama Allah. Pesan Allah ini disampaikan dengan rumusan yang pasti, yaitu “ne’um yahweh”. Pesan dari Allah ini disampaikan dalam bentuk yang kreatif dan efektif, misalnya peringatan, teguran, bahkan hukuman.
Jika pesan nabi dikatakan sebagai perkataan Allah ini berarti bahwa Allah berbicara kepada nabi, nabi mendengarkan apa yang disampaikan Allah dan kemudian nabi menyampaikannya kepada bangsa Israel. Selain itu, dengan mengatakan bahwa pesan tersebut sebagai perkataan Allah, nabi dengan jelas bertindak atas nama Allah. Posisi para nabi sebagai penerima sabda Allah ini menjadikan mereka sebagai tempat pertama konsultasi bangsa Israel yang ingin berkomunikasi dengan Allah. Bangsa Israel yang ingin meminta sesuatu kepada Allah berkata kepada nabi agar nabi menyampaikannya kepada Allah.
Pesan yang disampaikan nabi juga memiliki kekuatan yang luar biasa karena berasal dari Allah. Bagian terpenting di sini adalah kepercayaan para nabi akan kekuatan dari Allah. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat secara utuh menyampaikan pesan Allah. Namun, mereka yakin bahwa Allah akan bekerja dengan kekuatan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar